KATA PENGANTAR
Puji dan
syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nyalah
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Meme Sebagai
Fenomena disosial Media".
Tugas makalah ini dibuat guna untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Ilmu
Sosial Dasar pada Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma.
Dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna, masih banyak kekurangan dalam berbagai sudut pandang, mohon kritikan
dan saran yang membangun agar pembuatan
makala untuk kedepannya bisa lebih baik lagi.
Akhir kata
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Bekasi, 13 Januari
2016
Penyusun,
Daftar Isi
Pernyataan ........................................................................................................... i
Kata pengantar...................................................................................................... ii
Daftar
isi................................................................................................................ iii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar
belakang................................................................................................. 1
1.2
Tujuan ............................................................................................................ 2
1.3
Sasaran............................................................................................................ 2
Bab II Permasalahan
2.1 Pengertian meme
......................................................................................... 3
2.2
Analisis SWOT
............................................................................................ 4
Bab III Kesimpulan
dan Rekomendasi
3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 6
3.2 Rekomendasi................................................................................................. 6
Referensi.............................................................................................................. 7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Belakangan ini istilah meme mendadak naik daun seiring dengan
kecanggihan teknologi yang didukung dengan layanan internet yang menjamur di
mana-mana sehingga memunculkan banyaknya media sosial. Selain itu, sikap sensitif
masyarakat terhadap isu-isu yang berkembang saat ini menjadikan meme semakin
populer. Hal sekecil apapun yang terjadi saat ini tidak lama kemudian menjadi
meme yang terkenal di masyarakat baik itu masalah politik, ekonomi, pendidikan,
sosial bahkan hiburan. Hal tersebut berpengaruh terhadap fenomena yang sudah
menjadi budaya masyarakat saat ini.
Belakangan ini istilah meme mendadak naik daun seiring dengan
kecanggihan teknologi yang didukung dengan layanan internet yang menjamur di
mana-mana sehingga memunculkan banyaknya media sosial. Selain itu, sikap
sensitif masyarakat terhadap isu-isu yang berkembang saat ini menjadikan meme
semakin populer. Hal sekecil apapun yang terjadi saat ini tidak lama kemudian
menjadi meme yang terkenal di masyarakat baik itu masalah politik, ekonomi,
pendidikan, sosial bahkan hiburan. Hal tersebut berpengaruh terhadap fenomena
yang sudah menjadi budaya masyarakat saat ini.
Tidak hanya meme-meme
tentang Haji Lulung yang mendadak terkenal di masyarakat. Pascameme Haji Lulung
semakin banyak meme yang bermunculan sebagai wujud ekspresi masyarakat terhadap
isu-isu politik yang terjadi di Indonesia. Meme-meme tersebut misalnya “Di situ
kadang saya merasa sedih.” Meme tersebut berawal dari polwan cantik yang
mencurahkan isi hatinya tentang perasaan sedih meninggalkan keluarga demi untuk
menjalankan tugasnya. Hasil dari meme
tersebut kini polwan cantik tersebut menjadi terkenal hingga diundang di salah
satu statsiun televisi swasta di Indonesia. Kata-kata dalam meme tersebut saat
ini banyak dan sering sekali digunakan oleh masyarakat dalam berkomunikasi
sehari-hari.
Kemunculan meme-meme tersebut sekarang sudah menjadi suatu
fenomena menarik yang terjadi di masyarakat dan kian membudaya. Dalam hal ini
meme digunakan oleh masyarakat sebagai alat komunikasi tulis yang bertujuan
untuk menyampaikan gagasannya terhadap sesuatu yang sedang aktual. Selain itu,
meme-meme tersebut menjadikan si tokoh yang berkaitan menjadi terkenal. Ada
banyak hal yang terjadi setelah meme-meme tersebut bermunculan.
1.2 Tujauan
1.
Memahami dan menyadari penyebab
terjadinya faktor penyebab maraknya meme yang beredar.
2.
Menyadari dan memahami dampak yang
terjadi akibat fenomena meme dimedia sosial.
3.
Dapat menyikapi dengan bijak terhadap
meme yang beredar dimedia sosial.
1.3 Sasaran
1.
Remaja
Sebagian besar pengguna
media sosial adalah kaum remaja dimana remaja saat ini seperti ketergantungan
dengan media sosial bahkan hampir semua usia remaja memiliki akun dimedia
sosial lebih dari satu. Sebagai remaja yang baik harus bisa menyikapi dengan
bijak fenomena meme yang beredar saat ini dan berperan aktif dalam mengawasi
akibat yang disebabkan oleh maraknya meme yang kurang mendidik.
2.
Orang tua
Lingkungan keluarga
sebagai dasar pendidikan bagi anak anak generasi bangsa berperan penting dalam
meniminalisir akibat yang disebabkan karna fenomena meme yang sedang naik daun
dimasyarakat pada saat ini. Meme yang beredar saat ni banyak yang mengandung
nilai negatif sehingga orang tua harus berperan aktif memahi dan membimbing
anaknya.
3.
Pemerintah
Pemerintah diharapkan
bisa membuat peraturan yang dapat mengarahkan para keeator meme agar apa yang
mereka ciptakan memeberikan dampak positf bagi masyarakat.
4.
Lingkungan dan Budaya
Ketergantungan yang
tinggi masyarakat terhadap internet dan media sosial pada saat ini bisa
menjadikan budaya baru di Indonesia. Masyarakat harus memahi dampak yang
ditimbukan dari penggunaan internet dan media sosial agar dapat menggunakannya
secara bijak.
BAB II
PERMASALAHAN
2.1.
Pengertian Meme
Meme merupakan salah
satu bentuk kreativitas manusia yang disalurkan melalui gambar dan internet.
Meme berasal dari bahasa Yunani yaitu mimesis yang artinya tiruan. Istilah meme
pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli biologi, Richard Dawkins yang
memaknai meme sebagai suatu unit informasi budaya (pemikiran, gagasan, ide,
kebiasaan, lagu, fasion) yang membentuk pola-pola kebudayaan baru. Didalam meme
sering kita dapati informasi-informasi atau pesan yang ingin disampaikan oleh
kreator. Dalam dunia internet, meme diciptakan melalui proses-proses replikasi
dan modivikasi yang tersedia di google. Selanjutnya pencipta gambar-gambar akan
menambahkan sesuatu sesuai apa yang ingin disampaikan, biasanya kreator
menambahkan teks-teks. Setelah itu meme yang telah jadi di-share melalui sosial
media. Betul akan apa yang dikatakan McLuhan pencetus teori technological
determinism bahwa teknologi berpengaruh sangat besar dalam masyarakat. Dia
mengemukakan bahwa kita membentuk peralatan kita dan mereka pada gilirannya
membentuk kita. Tak beda dengan yang terjadi saat ini, manusia membuat
teknologi dan mengembangkannya dan kemudian apa yang telah kita buat
mempengaruhi kita sendiri dan membuat kita bergantung terhadap teknologi.
Tatanan masyarakat
terbentuk berdasarkan pada kemampuan masyarakat dalam menggunakan teknologi.
Menurut McLuhan media berperan menciptakan dan mengelola budaya. Sama halnya
dengan meme yang telah hadir dan menjadi budaya di kehidupan kita. McLuhan
membagi media menjadi dua yaitu media panas dan media dingin. Media panas
adalah media yang tidak menuntut perhatian besar kepada sasarannya. Dalam
menggunakan media ini pengguna tidak dituntut menggunakan daya imajinasinya
karena makna dari informasi yang diterima sudah sangat jelas. Sementara media
dingin adalah media yang membutuhkan partisipasi penggunanya yang cukup besar,
media ini menuntut partisipasi aktif dari penggunanya. Dalam hal ini internet
yang merupakan saluran penyampaian meme termasuk kedalam media panas namun juga
dapat masuk kedalam media dingin, tergantung dari daya tangkap pembaca ataupun
konteks yang diberikan oleh kreator. Dapat dikatakan masuk kedalam media panas
karena konteks pesan atau informasi yang diberikan sudah cukup jelas untuk
diterima siapa saja yang melihat meme tersebut. Pengguna hanya dapat melihat
dan membaca terhadap apa yang disampaikan melalui meme itu. Sementara meme
dapat dikatakan sebagai media dingin ketika konteks atau isi pesan dari meme
tersebut sulit dimengerti sehingga mereka dibutuhkan imajinasi serta
menciptakan makna sendiri melalui indra yang digunakan. McLuhan menyatakan
bahwa pesan atau informasi yang disampaikan media tidaklah lebih penting
daripada media atau saluran komunikasi yang digunakan. Media atau saluran
komunikasi memiliki kekuatan dan memberikan pengaruh kepada masyarakat, bukan
isi pesannya. Sama halnya akan keinginginan kita untuk membaca dan melihat
meme. Bukan informasi yang kita butuhkan melalui meme tersebut, melainkan
sarana kita dalam membaca dan melihat meme, contohnya kita menggunakan sosial
media.Menurut McLuhan pula orang-orang cenderung mementingkan isi pesannya dan
seringkali tidak menyadari bahwa media yangmenyampaikan pesan tersebut juga
mempengaruhi kehidupannya. Terkadang kita juga mementingkan isi dari meme yang
kita baca dan kita lihat, tanpa menyadari bahwa media yang kita gunakan
mempengaruhi kita. Keberadaan jejaring sosial menjadi lahan yang subur bagi
proses pengembangan meme. Kebanyakan meme berisi candaan atau humor yang dibuat
dari kehidupan sehari-hari, kejadian masa lalu dan topik yang sedang
dibicarakan masyarakat saat ini. Para kreator terkadang sengaja membuat bahan
tertawaan dengan parodi-parodi. Tentu saja apa yang disampaikan melalui meme
bukan selalu berisi sesuatu yang positif, melainkan juga tak luput dari sesuatu
yang berisi negatif dan malah banyak yang menggunakan meme dengan bertujuan
negatif. Kembali mengingat bahwa internet dan jejaring sosial tidak hanya
digunakan oleh orang dewasa namun juga digunakan oleh anak-anak dan remaja.
Dari bermacam-macam meme selalu ada meme yang terkesan mengejek dan bahkan
berbau porno. Anak-anak dan remaja dapat membuat segala sesuatu menjadi candaan
dan mengerti tentang seks dan berpacaran melalui gambar-gambar yang ada dalam
meme. Dan secara kondisi psikis mereka belum siap dan belum saatnya mengerti
akan hal itu.
2.2
Analisis Tawuran Menggunakan SWOT
Analisis
permasalahan meme dengan
memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal
dilihat dari aspek :
1.
Kekuatan (Strenght)
a.
Mudah nya akses internet yang bisa
digunakan
b.
Budaya membulli yang melekat pada
msyarakat
c.
Tingginya keatifitas masyarakat
d.
Penyampayan pendapat dan informasi
melalui gambar lebih menarik
2.
Kelemahan (Weakness)
a.
Tidak ada aturan hukum yang terperinci
yang mengatur pembuatan dan penyebaran meme
b.
Pendidiakn moralitas yang lemah
c.
Kurangnya memahi dampak yang ditimbulkan
oleh media sosial dan internet
d.
Sulitnya melacak haeter penyebar meme
dimedia sosial
3.
Peluang (Opportunity)
a.
Teknologi makin canggih
b.
Tinggina kepedulian terhadap isu yang
sedang hangat diperbincangkan
c.
Penyampaian kritik terhadap isu yang
beredar lebih cepat
d.
Masyarakat bebas menyampaikan
pendapatnya lewat media.
4.
Tantangan/Hambatan (Threats)
a.
Minimnya filterisasi terhadap gambar
yang diupload diinternet
b.
Rusak nya budaya masyarakat lokal
c.
Menganggap lelucon semua isu yang
beredar
d.
Peningkatan pengtahuan tentang
penggunaan media sosial yang baik dan benar
BAB III
KESIMPULAN DAN
REKOMENDASI
3.1
Kesimpulan
a.
Kebutuhan yang tinggi akan internet dan
media sosial pada saat ini harus diimbangi dengan kesadaran dan pengetahuan
masyarakat agar bisa menggunakan internet dengan bijak
b.
Masyarakat lebih senang menyampaikan
pendapat atau informasi melalui tulisan bergambar.
c.
Dampak yang terjadi akibat banyak nya
meme yang berdar luas membuat masyarakat menggang lelucon semua isu yang
beredar
d.
Meme yang ditujukan kepada seseorang
dapat menimbulkan sakit hati dan sikap tidak terima yang akan berlanjut
kepenuntutan hukuman. Meme comic bisa menjadi bermanfaat untuk
kegiatan demokrasi dalam pemerintahan dan penghibur.
3.2
Rekomendasi
a.
Akses internet yang mudah dizaman
sekarang ini harus dimamfaatkan dengan baik dan benar agar informasi yang
didapatkan adalah informasi yang bermanfaat
b.
Harus ada undang undang yang jelasdan
terperinci dalam mengatur penyampaian pendapat bergambar dan bertulisan agar
tidak merugikan salah satu pihak
c.
Tinggi kepekaan masyarakat terhadap kisu
yang sedang hangat diperbincangkan diharapkan bukan hanya menjadi lelucon
tetapi bisa terciptanya ide atau gagasan yang dapat menjadi jalan keluar dari
isu tersebut
d.
Adanya kegiatan khusus atau pembelajaran
yang khusus membahas tentang penggunaan internet dengan baik dan benarbisa
melalui kegiatan pembelajaran disekolah ataupun kegiatan seminar, iklan dimedia
sesial maupun dimedia masa.
Referensi
:
1.
Simanullang, Erik Pandapotan. 2015. Fenomena Meme di Media Sosial dan
Pengaruhnya bagi Kehidupan Sosial. Jakarta: Erlangga
2.
Morissan. 2013. Teori Komunikasi.
Jakarta: Kencana news
4.
indonesiakreatif.net/geliat-visual-meme/