Senin, 18 Januari 2016

Makalah Memr Sebagai Fenomena di Sosial Media









 
KATA PENGANTAR

   Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nyalah sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Meme Sebagai Fenomena disosial Media". Tugas makalah ini dibuat guna untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Ilmu Sosial Dasar pada Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma.                           
   Dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan dalam berbagai sudut pandang, mohon kritikan dan saran  yang membangun agar pembuatan makala untuk kedepannya bisa lebih baik lagi.
   Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.





Bekasi, 13 Januari 2016
Penyusun,



Daftar Isi
Pernyataan ...........................................................................................................      i
Kata pengantar......................................................................................................      ii
Daftar isi................................................................................................................     iii
Bab I Pendahuluan
1.1  Latar belakang.................................................................................................    1
1.2  Tujuan ............................................................................................................     2
1.3  Sasaran............................................................................................................     2
Bab II Permasalahan
2.1  Pengertian meme .........................................................................................        3
2.2  Analisis SWOT ............................................................................................       4
Bab III Kesimpulan dan Rekomendasi
3.1 Kesimpulan....................................................................................................       6
3.2 Rekomendasi.................................................................................................       6
Referensi..............................................................................................................       7


 
BAB I
PENDAHULUAN
 1.1       Latar Belakang
Belakangan ini istilah meme mendadak naik daun seiring dengan kecanggihan teknologi yang didukung dengan layanan internet yang menjamur di mana-mana sehingga memunculkan banyaknya media sosial. Selain itu, sikap sensitif masyarakat terhadap isu-isu yang berkembang saat ini menjadikan meme semakin populer. Hal sekecil apapun yang terjadi saat ini tidak lama kemudian menjadi meme yang terkenal di masyarakat baik itu masalah politik, ekonomi, pendidikan, sosial bahkan hiburan. Hal tersebut berpengaruh terhadap fenomena yang sudah menjadi budaya masyarakat saat ini.
Belakangan ini istilah meme mendadak naik daun seiring dengan kecanggihan teknologi yang didukung dengan layanan internet yang menjamur di mana-mana sehingga memunculkan banyaknya media sosial. Selain itu, sikap sensitif masyarakat terhadap isu-isu yang berkembang saat ini menjadikan meme semakin populer. Hal sekecil apapun yang terjadi saat ini tidak lama kemudian menjadi meme yang terkenal di masyarakat baik itu masalah politik, ekonomi, pendidikan, sosial bahkan hiburan. Hal tersebut berpengaruh terhadap fenomena yang sudah menjadi budaya masyarakat saat ini.
Tidak hanya meme-meme tentang Haji Lulung yang mendadak terkenal di masyarakat. Pascameme Haji Lulung semakin banyak meme yang bermunculan sebagai wujud ekspresi masyarakat terhadap isu-isu politik yang terjadi di Indonesia. Meme-meme tersebut misalnya “Di situ kadang saya merasa sedih.” Meme tersebut berawal dari polwan cantik yang mencurahkan isi hatinya tentang perasaan sedih meninggalkan keluarga demi untuk menjalankan tugasnya. Hasil dari  meme tersebut kini polwan cantik tersebut menjadi terkenal hingga diundang di salah satu statsiun televisi swasta di Indonesia. Kata-kata dalam meme tersebut saat ini banyak dan sering sekali digunakan oleh masyarakat dalam berkomunikasi sehari-hari.
Kemunculan meme-meme tersebut sekarang sudah menjadi suatu fenomena menarik yang terjadi di masyarakat dan kian membudaya. Dalam hal ini meme digunakan oleh masyarakat sebagai alat komunikasi tulis yang bertujuan untuk menyampaikan gagasannya terhadap sesuatu yang sedang aktual. Selain itu, meme-meme tersebut menjadikan si tokoh yang berkaitan menjadi terkenal. Ada banyak hal yang terjadi setelah meme-meme tersebut bermunculan.

1.2        Tujauan
1.         Memahami dan menyadari penyebab terjadinya faktor penyebab maraknya meme yang beredar.
2.         Menyadari dan memahami dampak yang terjadi akibat fenomena meme dimedia sosial.
3.         Dapat menyikapi dengan bijak terhadap meme yang beredar dimedia sosial.

1.3       Sasaran
1.       Remaja
Sebagian besar pengguna media sosial adalah kaum remaja dimana remaja saat ini seperti ketergantungan dengan media sosial bahkan hampir semua usia remaja memiliki akun dimedia sosial lebih dari satu. Sebagai remaja yang baik harus bisa menyikapi dengan bijak fenomena meme yang beredar saat ini dan berperan aktif dalam mengawasi akibat yang disebabkan oleh maraknya meme yang kurang mendidik.
2.         Orang tua
Lingkungan keluarga sebagai dasar pendidikan bagi anak anak generasi bangsa berperan penting dalam meniminalisir akibat yang disebabkan karna fenomena meme yang sedang naik daun dimasyarakat pada saat ini. Meme yang beredar saat ni banyak yang mengandung nilai negatif sehingga orang tua harus berperan aktif memahi dan membimbing anaknya.
3.         Pemerintah
Pemerintah diharapkan bisa membuat peraturan yang dapat mengarahkan para keeator meme agar apa yang mereka ciptakan memeberikan dampak positf bagi masyarakat.
4.         Lingkungan dan Budaya
Ketergantungan yang tinggi masyarakat terhadap internet dan media sosial pada saat ini bisa menjadikan budaya baru di Indonesia. Masyarakat harus memahi dampak yang ditimbukan dari penggunaan internet dan media sosial agar dapat menggunakannya secara bijak.




BAB II
PERMASALAHAN

2.1.      Pengertian Meme
Meme merupakan salah satu bentuk kreativitas manusia yang disalurkan melalui gambar dan internet. Meme berasal dari bahasa Yunani yaitu mimesis yang artinya tiruan. Istilah meme pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli biologi, Richard Dawkins yang memaknai meme sebagai suatu unit informasi budaya (pemikiran, gagasan, ide, kebiasaan, lagu, fasion) yang membentuk pola-pola kebudayaan baru. Didalam meme sering kita dapati informasi-informasi atau pesan yang ingin disampaikan oleh kreator. Dalam dunia internet, meme diciptakan melalui proses-proses replikasi dan modivikasi yang tersedia di google. Selanjutnya pencipta gambar-gambar akan menambahkan sesuatu sesuai apa yang ingin disampaikan, biasanya kreator menambahkan teks-teks. Setelah itu meme yang telah jadi di-share melalui sosial media. Betul akan apa yang dikatakan McLuhan pencetus teori technological determinism bahwa teknologi berpengaruh sangat besar dalam masyarakat. Dia mengemukakan bahwa kita membentuk peralatan kita dan mereka pada gilirannya membentuk kita. Tak beda dengan yang terjadi saat ini, manusia membuat teknologi dan mengembangkannya dan kemudian apa yang telah kita buat mempengaruhi kita sendiri dan membuat kita bergantung terhadap teknologi.
Tatanan masyarakat terbentuk berdasarkan pada kemampuan masyarakat dalam menggunakan teknologi. Menurut McLuhan media berperan menciptakan dan mengelola budaya. Sama halnya dengan meme yang telah hadir dan menjadi budaya di kehidupan kita. McLuhan membagi media menjadi dua yaitu media panas dan media dingin. Media panas adalah media yang tidak menuntut perhatian besar kepada sasarannya. Dalam menggunakan media ini pengguna tidak dituntut menggunakan daya imajinasinya karena makna dari informasi yang diterima sudah sangat jelas. Sementara media dingin adalah media yang membutuhkan partisipasi penggunanya yang cukup besar, media ini menuntut partisipasi aktif dari penggunanya. Dalam hal ini internet yang merupakan saluran penyampaian meme termasuk kedalam media panas namun juga dapat masuk kedalam media dingin, tergantung dari daya tangkap pembaca ataupun konteks yang diberikan oleh kreator. Dapat dikatakan masuk kedalam media panas karena konteks pesan atau informasi yang diberikan sudah cukup jelas untuk diterima siapa saja yang melihat meme tersebut. Pengguna hanya dapat melihat dan membaca terhadap apa yang disampaikan melalui meme itu. Sementara meme dapat dikatakan sebagai media dingin ketika konteks atau isi pesan dari meme tersebut sulit dimengerti sehingga mereka dibutuhkan imajinasi serta menciptakan makna sendiri melalui indra yang digunakan. McLuhan menyatakan bahwa pesan atau informasi yang disampaikan media tidaklah lebih penting daripada media atau saluran komunikasi yang digunakan. Media atau saluran komunikasi memiliki kekuatan dan memberikan pengaruh kepada masyarakat, bukan isi pesannya. Sama halnya akan keinginginan kita untuk membaca dan melihat meme. Bukan informasi yang kita butuhkan melalui meme tersebut, melainkan sarana kita dalam membaca dan melihat meme, contohnya kita menggunakan sosial media.Menurut McLuhan pula orang-orang cenderung mementingkan isi pesannya dan seringkali tidak menyadari bahwa media yangmenyampaikan pesan tersebut juga mempengaruhi kehidupannya. Terkadang kita juga mementingkan isi dari meme yang kita baca dan kita lihat, tanpa menyadari bahwa media yang kita gunakan mempengaruhi kita. Keberadaan jejaring sosial menjadi lahan yang subur bagi proses pengembangan meme. Kebanyakan meme berisi candaan atau humor yang dibuat dari kehidupan sehari-hari, kejadian masa lalu dan topik yang sedang dibicarakan masyarakat saat ini. Para kreator terkadang sengaja membuat bahan tertawaan dengan parodi-parodi. Tentu saja apa yang disampaikan melalui meme bukan selalu berisi sesuatu yang positif, melainkan juga tak luput dari sesuatu yang berisi negatif dan malah banyak yang menggunakan meme dengan bertujuan negatif. Kembali mengingat bahwa internet dan jejaring sosial tidak hanya digunakan oleh orang dewasa namun juga digunakan oleh anak-anak dan remaja. Dari bermacam-macam meme selalu ada meme yang terkesan mengejek dan bahkan berbau porno. Anak-anak dan remaja dapat membuat segala sesuatu menjadi candaan dan mengerti tentang seks dan berpacaran melalui gambar-gambar yang ada dalam meme. Dan secara kondisi psikis mereka belum siap dan belum saatnya mengerti akan hal itu.

2.2       Analisis Tawuran Menggunakan SWOT
            Analisis permasalahan meme dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :
1.             Kekuatan (Strenght)
a.         Mudah nya akses internet yang bisa digunakan
b.        Budaya membulli yang melekat pada msyarakat
c.         Tingginya keatifitas masyarakat
d.        Penyampayan pendapat dan informasi melalui gambar lebih menarik

2.             Kelemahan (Weakness)
a.         Tidak ada aturan hukum yang terperinci yang mengatur pembuatan dan penyebaran meme
b.        Pendidiakn moralitas yang lemah
c.         Kurangnya memahi dampak yang ditimbulkan oleh media sosial dan internet
d.        Sulitnya melacak haeter penyebar meme dimedia sosial

3.             Peluang (Opportunity)
a.         Teknologi makin canggih
b.        Tinggina kepedulian terhadap isu yang sedang hangat diperbincangkan
c.         Penyampaian kritik terhadap isu yang beredar lebih cepat
d.        Masyarakat bebas menyampaikan pendapatnya lewat media.

4.             Tantangan/Hambatan (Threats)
a.         Minimnya filterisasi terhadap gambar yang diupload diinternet
b.        Rusak nya budaya masyarakat lokal
c.         Menganggap lelucon semua isu yang beredar
d.        Peningkatan pengtahuan tentang penggunaan media sosial yang baik dan benar














BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1       Kesimpulan
a.              Kebutuhan yang tinggi akan internet dan media sosial pada saat ini harus diimbangi dengan kesadaran dan pengetahuan masyarakat agar bisa menggunakan internet dengan bijak
b.             Masyarakat lebih senang menyampaikan pendapat atau informasi melalui tulisan bergambar.
c.              Dampak yang terjadi akibat banyak nya meme yang berdar luas membuat masyarakat menggang lelucon semua isu yang beredar
d.             Meme yang ditujukan kepada seseorang dapat menimbulkan sakit hati dan sikap tidak terima yang akan berlanjut kepenuntutan hukuman. Meme comic bisa menjadi bermanfaat untuk kegiatan demokrasi dalam pemerintahan dan penghibur.

3.2       Rekomendasi
a.              Akses internet yang mudah dizaman sekarang ini harus dimamfaatkan dengan baik dan benar agar informasi yang didapatkan adalah informasi yang bermanfaat
b.             Harus ada undang undang yang jelasdan terperinci dalam mengatur penyampaian pendapat bergambar dan bertulisan agar tidak merugikan salah satu pihak
c.              Tinggi kepekaan masyarakat terhadap kisu yang sedang hangat diperbincangkan diharapkan bukan hanya menjadi lelucon tetapi bisa terciptanya ide atau gagasan yang dapat menjadi jalan keluar dari isu tersebut
d.             Adanya kegiatan khusus atau pembelajaran yang khusus membahas tentang penggunaan internet dengan baik dan benarbisa melalui kegiatan pembelajaran disekolah ataupun kegiatan seminar, iklan dimedia sesial maupun dimedia masa.




Referensi :

1.             Simanullang, Erik Pandapotan. 2015. Fenomena Meme di Media Sosial dan Pengaruhnya bagi Kehidupan Sosial. Jakarta: Erlangga
2.             Morissan. 2013. Teori Komunikasi. Jakarta: Kencana news
4.             indonesiakreatif.net/geliat-visual-meme/