Kamis, 23 April 2015

 POTRET PENDIDIKAN DI INDONESIA

Sekolah merupakan ruang utama di mana para "Nation Builders" Indonesia di inginkan akan berjuang mengambil negeri beradu di kancah global. Seiring dgn derasnya tantangan global, tantangan dunia pendidikan juga jadi makin gede, aspek ini yg mendorong para peserta didik meraih prestasi pali ngbaik.
Tetapi, dunia pendidikan di Indonesia tetap mempunyai sekian banyak rintangan yg mengenai dgn kualitas pendidikan diantaranya merupakan keterbatasan akses kepada pendidikan, jumlah guru yg belum merata, juga mutu guru itu sendiri dinilai masihlah kurang. Terbatasnya akses pendidikan di Indonesia, apalagi lagi di daerah berujung pada meningkatnya arus urbanisasi buat mendapati akses ilmu yg lebih baik di perkotaan. Menurut pegiat pendidikan Indonesia, Anies Baswedan keterbatasan akses pendidikan di daerah jadi pangkal derasnya arus urbanisasi. "Yang jadi persoalan, di Jabodetabek sejumlah telah proporsional, namun janganlah kita cuma berkata urban. Justru di luar urban itu kita miliki masalah & itu yg menyebabkan migrasi ke Jakarta," ucap Anies. Dengan Cara tak serentak, warga Indonesia didorong buat jalankan urbanisasi dikarenakan keterbatasan sarana di daerah. Beliau menilai akses pendidikan mesti di buka seluas-luasnya utk semua warga dgn penyediaan alat yg memberi dukungan acara tersebut. "Kalau sekolah cuma di ibukota kecamatan, sehingga yg jauh kan menjadi nggak mampu sekolah," tandasnya. Diluar itu, jumlah guru yg serasi dgn kualifikasi sekarang ini dinilai masihlah belum merata di daerah. Menurut Direktur Jenderal Pendidikan basic(Dikdas) Kemendikbud Hamid Muhammad diwaktu ini tidak sedikit sekolah basic (SD) di Indonesia kekurangan tenaga guru. Banyaknya diperkirakan mencapai 112 ribu guru.
Buat mengatasinya, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan (Kemendikbud) bakal bekerja sama bersama pemerintah daerah, baik tingkat propinsi ataupun kabupaten/kota, dalam aspek distribusi guru di daerah-daerah biar lebih merata. "Jika manajemen guru mampu ditangani lebih optimal, tak parsial, sehingga sanggup dipindahkan ke Kab atau daerah yg berdekatan," ungkap Hamid.
Kompleksitas pendidikan di tanah air merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi pemerintah dan semua elemen masyarakat. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan mengakui gentingnya pendidikan di Indonesia.
Gawat daruratnya pendidikan di Indonesia meliputi berbagai aspek. Nilai rata-rata guru yang belum maksimal, kinerja rendah, mutu pendidikan, Program Internatioanl Study Assessment (PISA), persoalan kekerasan serta minat baca yang rendah.
"Berita buruknya, 75 persen sekolah Indonesia memiliki standar minimal pendidikan tidak layak," kata Anies, dalam pidato di hadapan Kepala Dinas se-Indonesia, Kantor Kemendikbud, Jakarta, Senin (1/12/2014). Mantan Rektor Universitas Paramadina ini menuturkan problem pendidikan ini tidak hanya berjalan saat ini. Menurutnya pendidikan Indonesia telah terhenti mulai dari 2000-2012. "Ini potret dunia pendidikan 12 tahun yang stagnan. Kita harus bertarung dengan dunia luar dan ini menjadi tanggung jawab kita bersama," tegas penggagas program Indonesia Mengajar itu. Rentannya dunia pendidikan Indonesia terhadap masalah yang begitu beragam diharapkan adanya suatu sinergi antara pemerintah dan semua elemen. Menteri Anies menyebut penentuan Indonesia masa depan ditentukan langkah besar dalam mengubah dunia pendidikan masa kini. "Jangan ini menjadi penyesalan bagi anak cucu kita karena ini juga salah kita," jelas Anies.

          Memang saat ini pendidikan di Indonesia kurang memadai, kebnyakan hanya terpusat di daerah perkotaan saja. Daerah pinggiran jauh tertinggal dikarenakan sarana dan prasarana yang tidak memadai. Akses yang sulit menjadi salah satu kendala yang menyebabkan orang pelosok sulit mendapatkan pendidikan yang lanyak. Apalagi jika dibandingkan dengan Negara diluar negeri sana Indonesia jauh tertinggal. Pada dasar nya nak anak Indonesia sebagai generasi bangsa mempunyai potensi yang tinggi dan kemampuan yang memadai. Tetapi karena kurang nya sarana yang disediakan pemerintah untuk berlangsung nya belajar mengajar yang ideal dimana akan melahirkan generasi penerus bangsa yang jenius yang bisa merubah Indonesia ini menjadi Negara yang maju dan masyarakat yang sejahtera.


Sumber :
http://www.pedidikanindonesia.com/2015/01/potret-dunia-pendidikan-di-indonesia.html




Tidak ada komentar:

Posting Komentar