Sabtu, 08 Oktober 2016

Filsafat Ilmu Pengetahuan



Filsafat Ilmu Pengetahuan

.A. Pengertian Filsafat
Menurut beberapa tokoh adalah sebagai berikut :

Plato ( 428 -348 SM ) : Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada.

Aristoteles ( (384 – 322 SM) : Bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.

Cicero ( (106 – 43 SM ) : filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni “( the mother of all the arts“ ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan )

Johann Gotlich Fickte (1762-1814 ) : filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.

Paul Nartorp (1854 – 1924 ) : filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya .

Imanuel Kant ( 1724 – 1804 ) : Filsafat adalah ilmu pengetahuan yange menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan.
Apakah yang dapat kita kerjakan ?(jawabannya metafisika )
Apakah yang seharusnya kita kerjakan (jawabannya Etika )
Sampai dimanakah harapan kita ?(jawabannya Agama )
 Apakah yang dinamakan manusia ? (jawabannya Antropologi )
Notonegoro : Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang tetap tidak berubah , yang disebut hakekat.

Driyakarya : filsafat sebagai perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan berbuat, perenungan tentang kenyataan yang sedalam-dalamnya sampai “mengapa yang penghabisan “.

Sidi Gazalba : Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran , tentang segala sesuatu yang di masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.

Harold H. Titus (1979 ) : (1) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi; (2) Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan; (3) Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan pengertian ( konsep ); Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat

B. Pengertian Ilmu Pengetahuan.
Pengertian ilmu pengertahuan menurut Helmy A. Kotto bahwa ilmu pengetahuan adalah suatu proses pembentukan (konstruksi) pengetahuan yang terus menerus sampai dapat menjelaskan fenomena dan keberadaan alam itu sendiri.
Dadang Ahmad S., merumuskan bahwa pengertian ilmu pengetahuan adalah suatu proses pembentukan (konstruksi) pengetahuan yang terus menerus hingga dapat menjelaskan fenomena dan keberadaan alam itu sendiri.
Definisi ilmu pengetahuan menurut Mappadjantji Amien, merumuskan bahwa ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang berawal dari pengetahuan, bersumber dari wahyu, hati dan semesta yang memiliki paradigma, objek pengamatan, metode, dan media komunikasi membentuk sains baru dengan tujuan untuk memahami semesta untuk memanfaatkannya dan menemukenali diri untuk menggali potensi fitrawi guna mengenal Allah.
Pengertian ilmu pengetahuan menurut Syahruddin Kasim, menyatakan bahwa “ilmu pengetahuan” adalah pancaran hasil metabolisme ragawi sebagai hidayah Sang Pencipta yang berasal dari proses interaksi fenomena fitrawi melalui dimensi hati, akal, nafsu yang rasional, empirik dan hakiki dalam menjelaskan hasanah alam semesta demi untuk menyempurnakan tanggung jawab kekhalifaan.

 C. Filsafat Ilmu Pengetahuan.
Menurut AH. Nasution, filsafat ilmu pengetahuan adalah suatu usaha akal manusia yang beraturan dan taat asas menuju keterangan tentang pengetahuan yang benar . 
Filsafat ilmu pengetahuan mengadakan penataan dan pengetahuan dasar yang dapat menjelaskan terjadinya pengetahuan (Martini Djamaris, 2011). Salah satu bidang studi filsafat yaitu filsafat ilmu pengetahuan ini mempelajari segala macam jenis, sifat dan bentuk ilmu pengetahuan berdasarkan segi atau sisi yang paling hakiki (Suparlan Suhartono). Secara singkat menurut Suhartono bahwa filsafat ilmu pengetahuan adalah lebih menekankan pada aspek pragmatis teknologi bagi kelestarian hidup dan pemanfaatan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, filsafat ilmu pengetahuan menurut Suhartono adalah filsafat praktis. Adapun kajian kajian dari filsafat ilmu pengetahuan adalah ontologi, epistemologi dan aksiologi
Sekarang ini filsafat ilmu pengetahuan telah menjadi salah satu disiplin ilmu. Akan tetapi, masih saja ada kesulitan dalam memahami dengan tepat apa itu filsafat ilmu pengetahuan. Apakah filsafat ilmu pengetahuan merupakan studi scientific achievement in vivo atau studi tentang masalah masalah mengenai penjelasan. Atas dasar ini, Conny memberikan 4 pandangan atau view of points dalam filsafat ilmu. 
Point of view yang pertama, bahwa filsafat ilmu pengetahuan adalah perumusan world views yang konsisten dengan dan beberapa pengertian didasarkan atas teori teori ilmiah yang penting. Pandangan kedua bahwa filsafat ilmu pengetahuan adalah suatu eksposisi dari presuppositions dan predispostions dari para ilmuwan. Padangan ketiga bahwa filsafat ilmu pengetahuan adalah disiplin yang didalamnya konsep konsep dan teori teori tentang ilmu dianalisis dan dikelompokkan. dan pandangan terakhir, pandangan keempat, filsafat ilmu pengetahuan adalah suatu patokan tingkat kedua.
Conny R. Semiawan menambahkan bahwa tugas dari seorang filosofi atau ahli filsafat ilmu pengetahuan adalah mengkombinasikan ke aplikasi yang lebih luas dari ilmu pengetahuan. Pandangan kedua, berhubungan dengan penggabungan antara ilmu sosial (sosiologi) dengan filsafat ilmu pengetahuan. Dan dalam pandangan ketiga, konsep dan kompleks dijelaskan tentang makna dalam pemanfaatan ilmiahnya. Terakhir dalam poin ke-4, mengacu pada serangkaian pertanyaan berikut:
  1. Karakteristik2 apa yang membedakan penyelidikan ilmiah dengan tipe penyelidikan lain?
  2. Prosedur yang seperti apa yang patut diikuti oleh ilmuwan dalam menyelidiki alam?
  3. Bagaimana kondisi yang harus dicapai untuk suatu membuat penjelasan ilmiah menjadi benar?
  4. Bagaimana status kognitif dari prinsip prinsip dan hukum-hukum ilmiah?
Selanjutnya Conny, menyimpulkan bahwa perbedaan antara ilmu pengetahuan dengan filsafat ilmu pengetahuan adalah pokok persoalan yang menjadi kajian masing masing. Ilmu pengetahuan lebih mengkaji tentang penjelasan tentang fakta fakta yang ada, sedangkan filsafat ilmu pengetahuan mengkaji lebih kepada analisis prosedur dan logika dalam penjelasan ilmiah.

Menurut Martini Djamaris, bahwa terdapat persamaan dan perbedaan antara filsafat ilmu pengetahuan. Persamaan antara keduanya adalah sebagai berikut:
  • Rumusan kajian akhir
  • Memberikan pemahaman tentang kohenrensi dan penyebab
  • Memberikan sintesis antarhubungan
  • Memiliki metode penelahaan
  • Memberikan penjelasan secara menyeluruh terhadap rasa ingin tahu (Curiosity) manusia.
Adapun perbedaan filsafat dan filsafat ilmu pengetahuan dapat kita lihat pada objek material, objek formal pendekatan yang digunakan.
Menurut Suparlan Suhartono, objek forma filsafat ilmu pengetahuan sendiri ada tiga sisi, yaitu abstrak, potensi dan konkret. Pada tingkatan abstrak, segala yang berbeda tersatukan dalam sifat universal. Oleh karena itu, pluralitas ilmu pengetahuan tetap berada dalam satu kesatuan sifat universal yaitu filsafat. Pada tingkatan potensi, segala sesuatu berada dalam diri pribadinya sendiri. Hal ini mengindikasikan, pluralitas ilmu pengetahuan berada dalam perbedaaan, tetapi tetap dalam satu kepribadian yaitu sifat ilmiah. Dalam aspek konkret, segala sesuatu berada dalam perubahan dan perkembangan. Aspek inilah yang menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan akan selalu berkembang dan mengalami perubahan bahkan dalam pluralitas ilmu pengetahuan. Walaupun dari ketiga sisi yang ada, terlihat bahwa ilmu pengetahuan cenderung berbeda beda, akan tetapi akan tetap dalam satu tujuan yaitu untuk menjaga kelestarian kehidupan.
Berdasarkan tulisan Jerome R. Ravrets (2004) bahwa perkembangan filsafat ilmu pengetahuan bermula dari periode klasik hingga saat ini. Pada abad pertengahan, filsafat ilmu pengetahuan lebih membahas tentang persoalan teologis, sebagai persoalan di seputar hubungan kemaha-tauan Allah dengan pengetahuan manusia yang terbatas. Filsafat ilmu pengetahuan lahir sebagai ilmu tersendiri adalah sebagai akibat profesionalisasi dan spesialisasi  ilmu ilmu alam. Filsafat ilmu pengetahuan pertama tama berusaha menjelaskan unsur unsur yang terlibat dalam proses penelitian ilmiah yaitu: Prosedur prosedur pengamatan, pola pola argumen, perhitungan, metode penyajian, perandaian metafisik dan lainnya.
Sumber:
  • Jalaluddin, Filsafat Ilmu Pengetahuan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada: Jakarta: 2013.
  • Ravertz, Jerome R., Filsafat Ilmu: Sejarah & Ruang Lingkup Bahasan, terj. Saut Pasaribu, Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.
  • Suhartono, Suparlan, Filsafat Ilmu Pengetahuan: Persoalan Eksistensi dan Hakikat Ilmu Pengetahuan, Jokjakarta: Ar-Ruzz Media, 2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar