PERTUMBUHAN PENDUDUK
A. Pengertian Pertumbuhan Penduduk
Sebelum mengetahui apa penyebab, dampak, dan cara mengatasi dari
permasalahan penduduk yang terus bertumbuh tak teratur, ada baiknya kita
mengetahui dahulu apa itu pertumbuhan penduduk. Jadi, Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat
dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi
menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan
penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia,
dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai
pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk
dunia.
Tak perlu terlalu jauh melihat pertumbuhan dunia, mari kita lihat dahulu
petumbuhan yang terjadi di negara kita sendiri, Indonesia. Seperti berita yang
dilansir oleh metronews.com tanggal 30 september
silam bahwa “Setahun, Pertumbuhan Penduduk Indonesia Setara Jumlah Penduduk
Singapura”. Bisa dibayangkan jika penduduk indonesia tinggal di Negara
Singapura, wow pasti sudah menjadi lautan manusia. Kepala BKKBN Surya Chandra
Surapaty mengungkapkan, laju pertumbuhan penduduk Indonesia perlu ditekan
hingga 1.1 persen. Pasalnya, dalam setahun pertumbuhan penduduk Indonesia
setara dengan jumlah penduduk Singapura. “Kini mencapai 1,49% terlalu tingggi.
Penduduk Indonesia akan bertambah sebanyak 4,5 juta orang. Itu sama dengan satu
negara Singapura. Jadi kalau 10 tahun ya 10 negara Singapura”. Adapun laju
pertumbuhan penduduk tertinggi berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Nusa
Tenggara Barat, Maluku dan Kepulauan Riau. Sedangkan provinsi dengan
pertumbuhan penduduk paling rendah adalah Yogyakarta.
B. Penyebab Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk di Indonesia semakin lama semakin pesat. Hal ini
membuat pemerintah kewalahan dalam mengatasi pertumbuhan penduduk yang semakin
pesat. Banyak penyebab terjadinya pertumbuhan dan akan kita bahas satu – satu.
1.
Peningkatan Angka Kelahiran
Data angka kelahiran Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia mencatat
bahwa tiap tahun, angka kelahiran meningkat rerata 1,49 persen. Sampai
dengan akhir 2015, sebagaimana laman data dari laman BPS.go.id pada Senin (8/6/2015) menunjukkan angka
kelahiran bayi di Indonesia menyentuh angka 4.880.951 orang. Bisa dilihat
betapa produktifnya masyarakat Indonesia dalam menciptakan keturunan.
2.
Umur Panjang
Menarik untuk menyimak data dari central intelligencye
agency milik amerika serikat (dalam situs http://www.cia.gov tentang
the world factbook ) yang menyebutkan bahwa usia harapan
hidup orang indonesia rata-rata adalah 70, 76 tahun. Sementara
itu biro pusat statistik saat ini baru memproyeksikan bahwa pada
tahun 2025 nanti harapan hidup orang indonesia bisa mencapai 73
tahun. Angka kelahiran yang tinggi dan umur yang panjang, tentulah membuat
Indonesia memadat setiap harinya.
3.
Penurunan Angka Kematian
Angka kematian di Indonesia sebetulnya masih tinggi, di Indonesia jumlah kematian anak di bawah usia lima tahun telah berkurang dari 385.000 pada tahun 1990 menjadi 152.000 pada tahun 2012. ” Ini jelas berita baik,” kata Angela Kearney, Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia.Penurunan angka kematian terhadap anak anak sangat di usahakan sekali oleh pemerintah.
Angka kematian di Indonesia sebetulnya masih tinggi, di Indonesia jumlah kematian anak di bawah usia lima tahun telah berkurang dari 385.000 pada tahun 1990 menjadi 152.000 pada tahun 2012. ” Ini jelas berita baik,” kata Angela Kearney, Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia.Penurunan angka kematian terhadap anak anak sangat di usahakan sekali oleh pemerintah.
4. Perpindahan Penduduk
Sebetulnya perpindhan penduduk ini ada bermacam – macam. Ada Imigrasi,
Urbanisasi dll. Imigrasi sebagai contohnya adalah, sebagai negara berkembang
yang memiliki banyak potensi alamnya, Indonesia tentu saja menjadi tujuan
banyak pengusaha asing dari luar negri untuk bisa mengolah kekayaan alam itu.
Entah minyak, emas, dll. Tentu saja dengan pindahnya mereka ke
Indonesia juga menambah jumlah penduduk di Indonesia. Sedangkan urbanisasi
terjadi karena banyaknya penduduk di luar daerah yang ingin mencari pekerjaan,
sehingga banyak dari mereka menuju ke ibu kota. Untuk urbanisasi sepertinya
membuat penambahan jumlah penduduk di sebagian kota – kota yang berpotensi
untuk mereka bisa mendapatkan pekerjaan, seperti Jakarta.
C. Dampak Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk yang tinggi sebenarnya bisa memberikan dampak positif
, di antaranya dapat menjadi unsur penting dalam usaha untuk
meningkatkan produksi dan mengembangkan kegiatan ekonomi dengan ketersediaan
tenaga kerja yang melimpah.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi, khusunya yang terjadi di Indonesia tidak
hanya bisa berdampak positif saja, tetapi juga akan menimbulkan dampak negatif
di berbagai bidang yang tentunya akan saling mempengaruhi satu sama lainnya.
Dampak negatif dari pertumbuhan penduduk yang tinggi ini akan timbul apabila
pertumbuhan penduduk yang terjadi tidak diimbangi dengan sarana dan prasarana
yang memadai untuk mendukung keberlangsungan hidup penduduk yang bersangkutan
dalam rangka memperoleh kehidupan dan penghidupan yang makmur dan sejahtera.
Berikut macam – macam dampak negatif dari pertumbuhan penduduk, yaitu:
1.
angka kemiskinan meningkat
2.
angka penganguran meningkat
3.
lahan tempat tinggal dan bercocok tanam
berkurang
4.
semakin banyaknya polusi dan limbah yang
berasal dari rumah tangga,pabrik,perusahaan,industri Peternakan,dan
lain-lain
5.
angka kesehatan menurun
6.
ketersedian pangan sulit
7.
angka kecukupan gizi memburuk
8.
muncul wabah penyakit baru
9.
pembangunan di daerah di tuntut banyak
D. Cara Mengatasi Pertumbuhan Penduduk
Banyak cara untuk mengatasi pertumbuhan penduduk di Indonesia. Hanya saja
banyak dari program – program tersebut belum terealisasikan dengan baik. Namun
usaha yang sangat gencar dilakukan oleh pemerintah adalah KB (Keluarga
Berencana). Laju tersebut dapat ditekan dengan merevitalisasi kembali program
Keluarga Berencana (KB). Yakni melalui program kampung KB yang akan diluncurkan
di lokasi padat penduduk, seperti perkampungan nelayan. Melaksanakan program KB
atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara
umum atau missal sehingga dapat mengurangi jumlah angka kelahiran. Adapun cara
– cara lainnya yaitu sebagai berikut:
1.
Menunda masa perkawinan.
2.
Penambahan dan penciptaan lapangan
kerja,
3.
Meningkatkan kesadaran dan pendidikan
kependudukan.
4.
Mengurangi kepadatan penduduk dengan
program transmigrasi.
5.
Meningkatkan produksi dan pencarian
sumber makanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar